Senin, 30 Juni 2014

Untuk "aku"

Aku menolak uluran tangan setelah dihujani peluru kehidupan.
Aku bertingkah tegar dibalik derasnya air mata yg mengalir.
Aku menyimpan keyakinan semu tanpa melihat kenyataan.
Aku tidak akan pernah mendengarkan walau itu kebenaran.
Aku adalah orang angkuh, karena cuma ini yg membuatku bertahan..

Tapi aku terlalu lelah menjadi "aku" rasanya, begitu pahit.

Rabu, 14 Mei 2014


Entahlah...
Jika "Diam" kau anggap sikap Feminisme seorang wanita,
mengapa aku melihat Ego berbalut Eleganitas ??

Kau menutup kesempatan untuk sebuah pembuktian..
Sering aku berbicara pada ruang kosong ketika namamu melintas..
begitu pula saat embun mewakili basahnya hati...
Aku bisa mengenalmu lebih baik ketika kau menyempurnakanku...